Kali ini gue mau ngebahas tentang laki-laki. Gue cukup punya banyak temen cowok karena dari kecil gue tomboy dan lebih seru aja ngobrol sama cowok. Gue punya temen cowok dari yang baik sampe yang nakal. Gue tau nggak semua cowok di dunia ini tuh jahat tapi nggak semua cowok di dunia ini juga baik.
Temen cowok gue yang baik, saking baiknya dia selalu aja ngerelain cewek yang dia suka. Dia cuma bikin cewek yang dia suka bahagia, trus nggak berani buat jadian. Ada lagi cowok yang baik, dia masih aja rela ngelakuin apa aja padahal cewenya gasuka sama dia. Dia masih setia nunggu padahal udah jelas cewenya gamau sama dia. Hmm kadang gue kasian sama cowok-cowok baik kaya mereka.
Next, cowok yang nakal. Gue nggak ngerti, lumayan banyak temen gue yang gue kategoriin nakal. Ada yang baru putus gak lama jadian lah. Ada yang masih punya pacar tapi punya pacar lagi lah. Ada yang modusin doang lah cuma buat maenan. Ada yang punya pacar lebih dr satu dan belum insaf. Duhh gue ga ngerti jalan pikiran mereka. Yang lucunya dia punya pacar banyak dan cerita terus ke gue. Dan ga ngerasa bersalah. Padahal gue kan cewek :")
Banyak yang lebih baik dan lebih parah mungkin dari temen-temen gue. Tapi dari situ, gue banyak belajar dari cerita temen-temen gue, dan gue jadi takut deket sama cowok. Sebenernya mereka tuh baik-baik, baik banget malah, cuma kelakuannya itu loh yang nyakitin cewek.
Yaa mungkin gak semuanya cowok jahat dan gak semuanya cowok baik. Gitu juga cewek. Nggak semuanya cewek baik dan nggak semuanya cewek jahat. So, tobatlah para lelaki jangan sampai nyesel nanti :)
Arsip Blog
-
▼
2015
(44)
-
►
Februari
(16)
- Pergi Tanpa Permisi
- Karena Mencintai Adalah ...
- Karena Kamu Tak Pernah Tahu
- Aku Rindu Kalian, Malaikatku.
- Maaf..
- Ku Benci Senjamu
- Berhentilah Berada di Belakangku
- Aku yang Terlalu . .
- Just Remember Our Moment
- Mengapa Harus ada Satu Diantara Dua?
- Kau Pecinta, Aku Pendamba
- Pemerhatimu
- Klarifikasi
- Kau yang Tak Terjamah (lagi)
- "Mr. Kalong Get Rich"
- Teruntuk Lelaki yang Kusebut Sam
-
►
Februari
(16)
Mengenai Saya
- Santi Putri Kurniasari
- Bogor, Bogor/Jawa Barat, Indonesia
- Simple girl who love music ~
Senin, 30 November 2015
Tentang Lelaki
Senin, 16 November 2015
Hanya Perasaanku Sajakah?
Senin, 26 Oktober 2015
Senja menjadi Malam
Selasa, 29 September 2015
Pertemuan dan Mimpi
Acara makrab selama 3 hari 2 malam. Maaf aku lupa meminta izin dengan kalian. Dan pada akhirnya, di hari pertama dan di tempat acara itu mama datang. Awalnya mungkin aku berpikir itu hanya halusinasiku saja, karena aku sangat merindukan kalian. Tapi ternyata, mama hadir di mimpi riri. Dan bilang, "tolong jagain putri ya ri. Kalo salah omelin aja. Nasehatin aja ya. Kasian putri. Banyak yang jahatin."
Mama sama bapak tau nggak? Aku pas denger cerita riri langsung sedih. Ternyata mama masih merhatiin aku. Makasih banyak udah nemenin aku terus. Tapi mama sama bapak tenang aja disana yaa. Insyaallah aku bisa jaga diri, doain biar aku nggak ngedrop lagi. Kalo ada yang jahatin aku kan ada mama sama bapak yang jagain aku. Jadi tenang aja yaa :')
Aku percaya kok, mama sama bapak selalu disamping aku. Yang sabar nungguin aku yaa ma, pak. I love you so much💕
Selasa, 22 September 2015
1 Tahun
6 september 2014 lalu, engkau pergi. Menggores luka yang teramat dalam. Engkau mengatakan,"kalian harus kuat jika aku pergi." Kuatkah aku? Apa aku bisa berdiri di atas kakiku sendiri? Setelah itu, aku dan dia, orang yang engkau pilih untuk menjadi teman hidupmu hidup berdua. Ya, hanya berdua. Kau tahu? Dia yang selalu menguatkanku. Dia selalu berusaha menguatkanku. Dan aku sadar akan kekuatan cinta kalian. Dia, pendamping hidupmu itu bisa berubah menjadi lebih baik. Sangat baik malah. Dan ternyata, kalau kau tahu dia sebenarnya rapuh. Sangat rapuh. Dia kehilangan pasangan hidupnya, teman hidupnya yang selama ini sedia mendengar, berbagi cerita tentang panggung sandiwara ini. Aku tahu, disaat aku terluka, ada yang lebih terluka dan lebih merasa kehilangan atas kepergianmu. Dan pada tanggal 25 september 2014 dia pergi menyusulmu. Dia pergi untuk menemani cintanya, pasangan hidupnya. Dan, aku yang sakit teramat sakit. Ketika kau pergi, separuh hidupnya sudah hilang. Dan dia, juga ikut pergi menemanimu. Mungkin bisa dibilang semuanya sudah hilang. Kalau kau tahu, aku sebenarnya sudah tidak bersemangat lagi menjalani semuanya. Aku pun sudah tidak memikirkan cita-citaku. Aku sudah tidak memikirkan diriku sendiri. Apa aku akan sakit nanti aku tidak peduli. Yang aku pedulikan hanyalah kalian. Dua malaikat yang setia, sabar, menjaga dan merawatku hingga sampai kalian pergi.
Aku takut, aku takut tidak bisa melewati hari-hariku. Aku takut tidak bisa kuat tanpa kalian. Tanpa kalian yang selalu menopangku. Tidak terasa, sudah 1 tahun kalian pergi. Aku selalu berpikir kapan aku bisa menyusul kalian? Kapan aku bisa bercerita lagi dengan kalian? Kapan lagi aku bisa bermain, bercanda gurau dengan kalian? Aku ingin sesegera mungkin. Karena selama ini, aku selalu menutup diriku. Aku selalu mencoba untuk memendam semua memoriku tentang kalian. Menahan genangan yang sudah ingin meluap yang tertahan dipelupuk mata setiap kali ada yang berhubungan dengan kalian. Bahkan, saat aku mengetik ini pun, ada hujan di mataku. Tidak apa-apa kan? Karena aku selalu tidak sanggup setiap bercerita dan mengingat kalian. Rasanya aku ingin cepat berada disamping kalian lagi.
Dua malaikatku, aku rindu. Sangat rindu. Dan aku ingin bertemu. Bisakah? Aku rindu semuanya. Aku rindu bercerita dengan kalian. Aku rindu membahas sejarah kehidupan kalian di teras depan rumah. Aku rindu, salah satu diantara kalian memarahiku lalu melerai dan menyuruhku untuk meminta maaf. Aku rindu kehangatan itu, aku rindu percekcokan kecil di istana kecil kita. Tidak rindukah kalian dengan semuanya? Aku sudah lama tidak melihat langit malam, lalu berbincang tentang hal apapun tapi tetap menarik. Aku rindu. Dan aku ingin bersama kalian.
Aku sudah lama tidak bercerita kepada kalian, aku sekarang menjadi pribadi yang lebih pendiam. Menyendiri. Entahlah, aku sudah tidak tertarik dengan kehidupan ini. Aku hanya berpikir berapa lama lagi aku bisa bertemu kalian? Aku punya banyak cerita, apa kalian ingin mendengarnya?
Malaikat-malaikatku, aku selalu berdoa supaya kalian selalu bahagia disana. Setelah satu tahun kalian pergi, banyak yang sudah berubah dalam diriku. Mungkin, sangat sulit untuk kembali seperti dulu lagi.
Aku sangat mencintai kalian. Sampai jumpa nanti ya! Semoga aku bisa cepat menyusul kalian. Jangan lelah untuk menunggu aku ya. I really love you.🌹
Rabu, 22 Juli 2015
Selamat Tinggal!
Ketika sesuatu itu rusak, akan ada yang menggantikan keberadaannya. Bukan berarti dilupakan, tapi itu yang membekas.
Saat ini, aku melangkah dengan hal baru. Mungkin kau juga sama sepertiku.
Aku hanya tidak habis pikir, kenapa setiap aku memercayai seseorang, tidak lama mereka pergi begitu saja.
Aku tidak pernah ingin meninggalkan, tapi aku juga tidak mau ditinggalkan.
Dan sekarang, aku yang akan pergi. Pergi bersama mimpi-mimpi yang harus terwujud dalam dunia nyata ini.
Selamat tinggal!
Sabtu, 11 Juli 2015
Tentang Mengagumi
Dari pertama kali aku melihatmu, tidak pernah terlintas di pikiranku untuk bisa mengagumimu. Bahkan, bisa dibilang aku tidak suka denganmu. Iya, aku menbencimu. Aku benci dirimu dari ujung kaki sampai ujung kepalamu. Tapi ternyata, saat ini keadaannya berbalik. Aku mengagumimu. Tapi tetap ada hal-hal yang aku tidak suka darimu. Dari dulu, aku selalu suka mengagumi seseorang. Seperti aku mengagumimu saat ini. Diam, memperhatikan, mengamati, dan berucap dalam hati bahwa aku mengagumimu. Aku tidak pernah tahu alasan mengapa aku mengagumi seseorang. Aku juga tidak pernah tahu, mengapa setiap berada didekatmu, rasa bahagia selalu saja muncul. Bahkan dalam keadaan melihatmu dari jauh, aku bisa merasakan bahagia.
Tetaplah seperti ini, kamu yang ku kagumi. Dan aku yang mengagumi. Tapi, aku akan lebih bahagia jika kau juga bisa mengagumimu :) hehe itu bercanda.
Saat ini, aku hanya berusaha agar rasa kagumku ini tidak berkembang. Kau mengerti maksudku kan? Maka dari itu, kau jangan membuatku terlalu bahagia. Karena di otakku, akan banyak khayalan yang datang jika kau berbuat yang diluar dugaan, oke?
Kalimat terakhir yang ingin aku ucapkan, "Aku mengagumimu. Apa kau tahu?"
Kamis, 02 Juli 2015
Jawaban Tentang Kabar Hati
"Gimana kabar hati lo?" "Lo gamau nyoba buat buka hati?" Udah banyak temen yang nanya gitu terus. Nah sekarang, gw mau ngebahas tentang hati. Lebih tepatnya hati gw.
Gini gini deh yaa, kenapa hati gw lagi kosong? Bukan kosong sih, cuma yaa pengen ngebahagiain diri sendiri aja. Sendiri itu bebas. Temen banyak, yang didemenin banyak, hahaha yang itu sih engga yaa :D pokoknya beda deh kalo sendiri alias jomblo atau single sama yang udah taken alias pacaran.
Intinya kenapa masih milih sendiri. Karena masih belum ada yang bisa bikin nyaman. Sederhana kan jawabannya? Bukan karena belum move on atau yang lain. Tapi yaa itu, belum ada yang nyaman. Yang baik banyak, cuma yang bikin nyaman itu jarang.
Lagian masih banyak hal penting yang harus gw prioritasin. Buat sekarang, sukses yang paling penting. Nyenengin orangtua. Baru deh ngurusin hati. Sekian curhat malam ini, jangan lupa buat hati kalian bahagia. Selow ae, ga ada yang salah kok dengan jomblo. Santai ajaaa~~
Jumat, 26 Juni 2015
Bermain Sajak Denganmu (Dulu)
Untitled
Surat Pertama, Teruntuk Kunang-Kunang
Selasa, 05 Mei 2015
BaPer ( Bawa Perasaan)
Kali ini gue mau ngebahas tentang baper (bawa perasaan). Ngomong-ngomong soal baper nih, di sekeliling gue ternyata banyak yang mengalami baper. Sebenernya sih kalo menurut gue, makhluk-makhluk baper enggak bakal ada kalo dia enggak berharap sama orang-orang modus. Tapi, jangan salah juga, ada yang emang serius tapi dianggep modus. Ada juga yang modus eh malah dianggep serius. Zaman udah mulai susah ditebak.
Gue disini mau ngasih saran buat cewek maupun cowok yang terserang baper. Gue kasih tau yaa, kalo ada nih ((KALO ADA)) orang yang suka tiba-tiba baik, perhatian, suka caper ke elo, jangan langsung ngejudge kalo dia itu suka sama elo. Bisa aja dia cuma iseng, atau emang dia ke semua orang begitu. Lebih tepatnya sih cuma modus doang. Jangan sampe ntar elo udah seneng-seneng ke geeran eh gataunya dia sukanya sama orang lain dan nganggep elo cuma temen biasa. Kan itu sakit. Ya kan?
Nah, kalo ciri-ciri orang yang emang serius menurut gue sih dia yang emang getol dan niat banget ngedeketin orang yang dia suka. Seberapa banyak dia ditolak kalo emang suka yaa tetep stay with their choice. Gue tau, emang enggak semudah itu bertahan sama orang yang disuka, tapi biasanya lawan jenis yang elo suka itu lebih bisa menghargai usaha elo. Apalagi udah ditolak, dijutekin, tapi tetep stay yaa pasti leleh lah hatinya.
Mau tau lagi gimana caranya kita bisa tau itu orang serius apa enggak? Look their eyes! Dari mata elo bisa tau dia serius apa enggak. Dan disitu elo juga bisa bersikap supaya enggak baper.
Akhir kata, hati-hati banyak orang yang bikin baper.
Kamis, 30 April 2015
Mengagumi dengan Caraku
Dalam alunan lagu "Aku Cinta Kau dan Dia" malam ini, tiba-tiba saja aku ingin menulis tentang kalian. Orang-orang yang ku kagumi.
Aku sudah bosan membahas masa lalu, yaa walaupun dia salah satu orang yang ku kagumi. Baik dulu ataupun sekarang. Tapi saat ini, aku ingin membahas kamu. Hmmm, kamu yang tidak bisa tergapai. Yang hanya bisa ku lihat, ku perhatikan, dari jauh. Jika ada yang bertanya mengapa aku mengagumimu, aku pun tidak pernah menemukan alasannya. Tapi, aku selalu menyukai kegiatan yang mungkin bisa dibilang miris. Tapi itu cukup membuatku bahagia.
Dan kamu, ini bukan tentang kamu yang ku perhatikan dari jauh. Tapi tentang kamu yang pandai merangkai kata. Entah itu hasil dari copy paste dari penulis yang kamu follow di akun sosialmu, atau itu memang hasil murni darimu. Aku tidak peduli. Aku selalu jatuh cinta dengan kata-katamu itu. Padahal kita hanya dipertemukan lewat gelombang radio yang dulu aku ikuti. Bahkan sampai detik ini pun kita belum bisa bertemu. Hmm, kapan yaa kamu bisa mengirimiku sajak-sajakmu itu?
Kalau mengenai kamu. Bukan seseorang yang ku perhatikan dari jauh, bukan juga penyair yang sering mengirimiku sajak. Tapi kamu, seorang teman yang selalu saja mendengarkan apa yang aku ceritakan. Kadang aku berpikir, apa iya rasamu itu memang belum sepenuhnya hilang seperti yang dikatakan temanku? Tapi, mungkin memang tetap seperti ini. Aku yang mengagumimu sebagai teman. Dan bangga memiliki teman sepertimu.
Dan yang terakhir, lelaki yang ku kagumi adalah lelaki yang pandai mengaji. Membaca ayat suci Al-Qur'an. Dan yang selalu tersenyum tanpa berucap. Seperti ada yang ingin diucap tapi tertahan.
Mengagumi itu tidak ada salahnya kan? Mengagumi itu bukan suka, sayang, atau cinta loh ya. Aku suka mengagumi orang lain yang memang pantas untuk ku kagumi. Mengagumilah sebelum mengagumi seseorang itu dilarang. Apalagi mengagumi diam-diam.
Senin, 13 April 2015
13 April yang Terlupakan
Hai, bulan April! Kau membuatku mengenang banyak hal. Kau juga membuatku bahagia lalu terluka dalam sekejap. Kau selalu mendatangkan hal-hal yang tak pernah ku duga.
Hai lelaki penabuh drum! Kau tiba-tiba saja datang lagi di kehidupanku. Tepat satu hari sebelum hari yang ku anggap penting itu tiba. Kau tahu betapa bahagianya aku? Kau tahu betapa bingungnya aku untuk menjawab pesan singkatmu? Apa kau juga tahu, seberapa lama aku merapihkan rumah hanya untuk kedatanganmu? Layaknya akan datang seorang presiden ke rumahku sehingga aku harus merapihkan semua agar terlihat baik dimatamu. Apa kau tahu itu semua? Kau membuatku gila dalam sekejap. Kau membuatku....arrrrgh!! aku tidak tahu lagi bagaimana mendeskripsikannya.
Hari ini, 13 April yang selalu ku tunggu. Dan kau pun datang lagi. Sudah dua hari ini kau membuatku gila,Tuan. Padahal, aku tahu kau sudah ada hati dengan yang lain. Tapi, aku tidak bisa menyangkal bahwa melihatmu saja itu sudah membuatku sangat bahagia, entah apa alasannya aku pun tak tahu. Karena dalam keluguanmu itu, terselip sesuatu yang berbeda dengan yang lain. Sesuatu itu yang membuat hati ini selalu mengagumimu dari jauh. Kau tahu kebahagiaanku saat ini itu apa? Kau hadir lalu kita bisa berbicara hangat seperti dulu. Walaupun pada kenyataannya, kamu sudah berdua dengan wanitamu dan aku, hmmm aku yang sudah berusaha mencintai lelaki lain tapi masih terpaut oleh dirimu. Salahkah ini,Tuan?
Mungkin, 13 April ini memang tidak berharga untukmu. Bahkan mungkin hari yang sudah kau lupakan. Tapi bagiku, 4 tahun yang lalu, 13 April kau dan aku memulai semuanya untuk menjadi kita. 13 April juga permulaan yang membuat aku ingin mengubah dirimu menjadi lebih baik, dan kau membuatku lebih baik. Dan kita berhasil! Kau sangat berhasil! Tapi sayangnya, hanya karena gegabah saja itu semua pupus.
Tuan penabuh drum? Semoga kau bahagia dengan wanitamu ya. Sesakit apapun luka, entah kenapa aku selalu saja mengelak dan menganggap luka itu adalah bahagia. Kau tahu kenapa luka itu tidak terasa menyakitkan? Karena setiap melihat lekuk senyummu, itu yang membuat hati ini selalu damai. Karena setiap kata yang terlontar dari mulutmu itu entah kenapa membuatku selalu saja tersenyum.
Sudah cukup aku mengenangmu. Sudah cukup aku beranggapan bahwa kita yang dulu akan hadir lagi saat ini. Pada nyatanya, mungkin saat ini, kita adalah kita. Kamu yang sibuk dengan wanitamu dan aku yang sibuk menjauh darimu. Selamat tanggal 13 April Tuan! Satu hal yang perlu kau tahu, 13 April ini juga adalah hari pernikahan orangtuaku. Kenapa bisa sama seperti itu ya? Hmmm entahlah.
Terimakasih kau sudah datang dan membuat kita yang selama ini membisu dalam nyata menjadi hangat lagi dalam suasana. Aku sudah cukup bahagia dengan keadaan kita yang sekarang, teman. :)
Jumat, 10 April 2015
Ucapan-Ucapanmu Dulu
"Ini tasnya, yang lain udah pada pulang. Aku cari kamu nggak ada, katanya kamu lagi ngambil piala dulu. Makanya aku tungguin sampe kamu dateng."
"Nggak apa-apa aku tungguin sampe kamu selesai."
"Ini aku yang bikin sendiri loh tulisannya. Maaf ya kalo berantakan."
"Maaf ya ade aku emang begitu."
"Walaupun cowok harus bisa masak juga dong. Kalo nanti aku udah berkeluarga, trus istri aku sakit ntar siapa yang masak?"
"Bentar ya aku ambil wudhu dulu."
"Tunggu reda aja dulu, petirnya gede ujannya juga deres banget."
"Kamu ada nggak? Kalo nggak ada pake punya aku aja nih."
"Kamu sama siapa dirumah? Nggak sendirian kan? Kalo malem ditemenin sama siapa?"
Masih banyak yang lain yang belum aku tulis disini. Masih banyak hal-hal yang menunjukkan bahwa cinta itu tidak perlu berlebihan. Cinta tanpa perlu adanya kontak fisik. Tapi bisa dirasakan oleh satu sama lain. Karena itu yang membuat cinta lebih berarti.
Lelakinya dan Wanitanya
Sabtu, 04 April 2015
Menunggumu itu Melelahkan
Jumat, 20 Maret 2015
Flashback.
Hai kamu! Tiba-tiba saja aku teringat kata-kata ini,"Tunggu aku ya kalo aku pesantren. Kamu jangan macem-macem." Haha manis sekali. Masing-masing diantara kita ingin bersama selalu. Aku, yang teramat takut jika nanti ada wanita yang lebih baik dariku. Aku rindu ketika kamu menunggu di depan kelasku. Mengantarku pulang, padahal hanya beberapa meter saja jarak sekolah ke rumahku. Dan yang lucu lagi, ketika kita saling sapa melalui udara dan ibumu mendengarkannya. Kita berdua pergi ke kamar, menyendiri, mengecilkan suara supaya tidak ada yang mendengar perbincangan hangat kita. Aku rindu mendengar suaramu mengaji. Ahh, masih banyak sekali cerita tentang kamu, dan kita. Kapan-kapan aku tulis lagi ya, gapapa kan? :)
Dari wanita yang dulu menjadi makmummu
Rabu, 18 Maret 2015
Lihat! Aku di Belakangmu!
Hei Tuan, apa kamu kemarin melihatku? Selalu dan selalu, ketika bertemu denganmu aku selalu berada dibelakangmu. Dan kau berhasil meruntuhkan semua yang sudah ku susun selama ini. Kau berhasil membuat diriku berada dalam kebahagiaan sekaligus kesedihan. Aku bahagia bisa melihatmu, yaa walaupun hanya punggung dan wajahmu saja. Tapi, rasa rinduku terasa hilang ketika melihat raut wajahmu. Kau semakin terlihat dewasa. Dan aku selalu menyukai perubahan dari dirimu. Bodoh memang, tapi aku juga tidak bisa melawannya. Aku akan menyusun semua yang sudah kau runtuhkan kemarin. Terimakasih sudah mengurangi rasa rinduku padamu. Terimakasih sudah mendatangkan kebahagiaan walaupun pada akhirnya akan ada kepedihan juga. Aku, wanita yang masih dan (mungkin) akan terus mengagumimu.
cc: Lelaki Taurus
Jumat, 27 Februari 2015
Pergi Tanpa Permisi
Pada akhirnya, daun akan terlepas dengan sendirinya dari pohon. Jatuh, lalu mati.
Seberapa kuat ia bertahan, akan gugur juga nantinya.
Terombang-ambing oleh angin yang tidak pernah bicara mau dibawa kemana ia pergi.
Mengikhlaskan diri sendiri pergi tanpa permisi.
Karena Mencintai Adalah ...
Bodoh!! Biar saja dia pergi. Karena kamu sudah membuat orang lain pergi, dan sekarang dia juga akan pergi. Bukankah adil? Kamu menyakiti, kamu juga akan tersakiti.
Karena mencintai adalah disaat kamu mendukung apa yang ia lakukan, disaat kamu selalu merasa bahagia bisa membuatnya tersenyum, disaat kamu melakukan sesuatu untuknya tanpa diketahui olehnya, disaat kamu mencoba ikhlas untuk pergi darinya dan masih tetap mencintainya. :)
Karena Kamu Tak Pernah Tahu
Karena kamu tak pernah tahu, seberapa besar daun tak ingin jatuh dari pohonnya.
Karena kamu tak pernah tahu, seberapa takut daun akan gugur.
Karena kamu tak pernah tahu, seberapa ingin kepompong berubah menjadi kupu-kupu.
Karena kamu tak pernah tahu, seberapa besar usahaku untuk menjauhinya.
Karena kamu tak pernah tahu, bahwa aku menyakitinya demi dirimu.
Karena kamu tak pernah tahu, bahwa aku mencintaimu.
Rabu, 25 Februari 2015
Aku Rindu Kalian, Malaikatku.
Malaikatku, aku rindu kalian. Sudah sangat lama kalian pergi meninggalkanku. Membiarkanku berjuang sendiri disini. Walaupun kalian masih tetap menemaniku, tapi aku ingin seperti dulu. Melakukan segala hal demi kalian. Memberikan kebahagiaan di setiap keberhasilanku. Malaikatku, apa kabar? Aku rindu peluk kasihmu. Aku rindu hangatnya nasehatmu. Aku rindu tawa kecil yang kita ciptakan dalam heningnya malam. Aku sangat rindu kalian.
Sekarang, aku sendiri. Melakukan semua hal benar-benar sendiri, dan untuk diriku sendiri. Kau pernah bilang,"Jangan ngelakuin itu buat mama, tapi buat diri kamu sendiri." Tapi semangatku itu adalah kalian. Aku menggapai semuanya untuk kalian. Tolong, selalu peluk aku walau aku tak terjamah olehmu. Karena aku akan selalu merasa kalian pasti memelukku, untuk menguatkanku. Aku mencintaimu, ma, pak.
Kamis, 19 Februari 2015
Maaf..
Ku Benci Senjamu
Minggu, 15 Februari 2015
Berhentilah Berada di Belakangku
Maaf jika selama ini aku tak pernah melihatmu.
Maaf jika selama ini aku melihat orang lain dibanding dirimu.
Terimakasih, kau sudah menutup luka yang selama ini masih menganga.
Terimakasih, kau masih saja mendukungku apapun keadaannya.
Terimakasih, sudah membuat kalimat-kalimat manis kemarin malam.
Terimakasih, sudah mengajariku apa arti cinta yang tulus.
Mulai sekarang, jangan berada dibelakangku lagi. Jangan menjadi pengagum rahasiaku lagi. Beradalah disampingku, kita melangkah bersama. Melewati semuanya bersama. Melihat langit malam lagi, saling menjaga dalam lelapnya tidur, dan saling mengagumi satu dengan yang lain.
Sabtu, 14 Februari 2015
Aku yang Terlalu . .
Aku yang terlalu bodoh, selalu tidak bisa melihat dirimu yang benar-benar ada didepanku.
Aku yang terlalu egois, memikirkan diri sendiri tanpa memikirkanmu.
Maaf, selalu mengecewakanmu. Menyakitimu.
Terimakasih atas semua yang sudah kau lakukan, Tuan Menyebalkan. :)
Just Remember Our Moment
Gy, temen yang lo suruh buat jagain gw, kemaren dia ngelakuin hal yang sama kaya lo. Ngasih kue ke orang yang dia sayang. 4 tahun lalu lo juga kaya gitu kan? Rela naik ojek buat bawa kue yang biasanya lo itu naik angkot ke sekolah. What a sweet moment! Seru yaa kalo bahas yang dulu. Yang penting kita udah sama-sama move on tapi harus jaga pertemanan yaa :)
Semoga kita bisa bahagia dengan kebahagiaan yang kita ciptakan masing-masing ya. :)
Kamis, 12 Februari 2015
Mengapa Harus ada Satu Diantara Dua?
Aku hanya takut bila pada akhirnya aku jatuh kepada dirinya.
Meninggalkanmu, lelaki yang tak pernah bosan menemaniku.
Aku hanya takut bila pada akhirnya aku menjauh darimu.
Mengecewakanmu yang selalu saja mencintaiku.
Tuhan, mengapa harus ada satu diantara dua?
Maafkan hambaMu ini yang serakah dalam mencinta.
Kamis, 05 Februari 2015
Kau Pecinta, Aku Pendamba
Ini bukan tentang kau yang mencinta.
Ini juga bukan tentang aku yang mendamba.
Ini adalah tentang kita, yang dipersatukan Sang Pencipta.
Dengan kamu yang mencinta lalu aku yang mendamba.
Sang pencipta punya tulisan indah untuk kita.
Itu yang ku harap, apa kau juga sama?
Bisakah kita melihat langit malam lagi?
Melihat rasi bintang yang kita padukan menjadi bentuk yang kita inginkan. Diatas bukit, hanya berdua.
Lalu berbagi cerita, baik aku ataupun kamu.
Terdekap dalam nyamannya bahu lalu hanyut dalam ucapan, "Aku mencintaimu sungguh dan utuh."
#30HariMenulisSuratCinta
Rabu, 04 Februari 2015
Pemerhatimu
Aku, wanita yang memiliki hobi melihatmu diam-diam.
Mengamati setiap lekuk tubuhmu, mengamati setiap gerakan tubuhmu. Ternyata, bahagia itu sederhana.
Senyum kecil yang kau hadirkan, tawa riang yang kau ciptakan, membuatku bahagia bisa mengenalmu.
Sesederhanakah itu mencinta?
Aku, pengamatmu sekaligus pengagummu.
Aku, wanita yang selalu memerhatikanmu dari jauh.
Aku, mencintaimu tanpa syarat maupun isyarat.
Karena aku tak pandai berisyarat, maka lihatlah ke belakang. Disitu akan ada aku.
Dari: pemerhatimu
#30HariMenulisSuratCinta
Klarifikasi
Kepada: Kalong
Pertama-tama, surat ini ditujukan kepada seseorang yang ingin tahu kebenarannnya tentang nama yang gw tulis di blog ini. Benar atau tidaknya itu rahasia :) yang pasti, yang namanya penulis pasti punya nama nya masing-masing. Sudah yaa klarifikasinya.
Dari: Temennya Kalong
Kau yang Tak Terjamah (lagi)
Dari pertemuan pertama kita sudah bisa ku rasakan bahwa kau yang terindah.
Dalam diam aku memandang dirimu.
Dalam diam aku mengagumimu.
Walaupun kau entah dimana sekarang, terimakasih sudah mengukir kenangan disini.
#30HariMenulisSuratCinta
Selasa, 03 Februari 2015
"Mr. Kalong Get Rich"
Hai Mr.Kalong! :D Hahaha tulisan selanjutnya buat elo nih.
Simple sih, cuma mau bilang, "Thanks udah nemenin buat sampai puncak Curug Cilember. Thanks buat motivasinya." That's unforgettable! :)
Yang paling gw suka pas lo bilang, "Jangan liat ke atas, liat jalan didepan aja supaya cepet nyampe." "Ayo semangat, Te!"
Haha thanks Kalong! Kapan-kapan jadi kalong bareng seru kayanya! :D
Dari: yang elo panggil Princess Kalong
#30HariMenulisSuratCinta
Senin, 02 Februari 2015
Teruntuk Lelaki yang Kusebut Sam
Surat ini diperuntukkan seseorang yang mulai pergi dari kehidupanku, Sam.
Hei Sam, pagi ini disekolah ada yg berbeda dengan kita. Entah perasaanku saja atau bukan, tapi aku merasa seperti itu. Sebenarnya aku hanya ingin kau tahu bahwa "Menunggu itu bukan hobiku. Tapi aku mencoba menunggu untuk kamu." Karena terlalu lama, aku memilih mundur.
Tapi, aku ingin kita kembali seperti sebelumnya. Saling nyaman satu sama lain.
Terakhir, yang perlu kau tahu, "aku juga punya rasa yang sama denganmu, Tuan menyebalkan."
Dari perempuan yang kau sebut Uci
#30HariMenulisSuratCinta
Sabtu, 31 Januari 2015
Anakmu, yang Selalu Merindu
Aku tidak akan menulis banyak hari ini.
Sudah 4 bulan kalian pergi meninggalkanku sendiri.
Apa kalian tidak rindu pada anakmu ini?? Aku sangat rindu. Sangat rindu dengan mu. Mama, Bapak. :")
Semoga kalian berada disurga terindah dan bisa melihat kesuksesanku dari sana. Doakan aku ya!
Dari : Putrimu
Minggu, 01 Februari 2015
#30HariMenulisSuratCinta
Jumat, 30 Januari 2015
Siklus Kita
Membencimu adalah awal pertamaku.
Menjauh darimu adalah kegiatanku.
Tapi kau, menarik magnet dariku agar bisa bersatu.
Pada akhirnya, aku tertarik olehmu.
Kau berhasil! Hari berganti hari, kita saling mengisi.
Saling berbagi, saling memberi.
Lalu kau mendeklarasikan apa yang kau rasa.
Membuatku menunggu agar ku bisa lihat ucapan itu dari bibir kecilmu.
Di akhir Januari ini, aku berhenti. Aku tidak sanggup untuk menunggumu lagi. Karena,
"Ada yang diciptakan untuk mengisi hati kita, bukan untuk hidup kita."
Aku yang lelah menanti . . .
Sabtu, 31 Januari 2015
#30HariMenulisSuratCinta
Pecinta Tatapanmu
Aku benci dengan tatapanmu seperti itu.
Tapi, aku cinta dengan tatapanmu seperti itu.
Aku merindukan tatapanmu, Tuan.
Lama tak jumpa, surat pertamaku ini, ku tujukan untukmu.
Tuan pemilik mata indah.
Aku hanya ingin bilang, serindunya aku padamu, kita akan kembali ke titik pertama dimana kita bertemu.
Bukan berarti, rindu yang menyesakkan ini membuat aku ingin kembali padamu. Bukan!
Hanya saja, aku sangat suka setiap mengingat kenangan kita, dulu.
Percuma saja, kita tidak akan kembali.
Kita akan tetap seperti ini. Diam dalam kejauhan lalu merindu dalam kesepian.
Aku yang sedang merindukanmu
Jumat, 30 Januari 2015
#30HariMenulisSuratCinta
Minggu, 18 Januari 2015
Aku mencintaimu, tapi itu dulu.
Bukan bagaimana kau pergi, tapi bagaimana kau menyembuhkan luka dihati.
Bukan bagaimana kau kembali, tapi bagaimana kau untuk tetap tinggal disisi.
Aku hanya tak tabis pikir, bagaimana bisa kau kembali ketika ku sudah benar-benar bangkit?
Bagaimana bisa kau datang membuka luka yang sudah sangat sakit?
Aku benci kau datang dengan harapan yang seolah-olah indah, tapi pada akhirnya akan menyedihkan juga.
Aku benci kau datang lalu aku jatuh lagi dengan mudahnya.
Sudah lebih dari satu tahun aku pergi, sebesar itu juga rasa sulitku untuk melupakanmu.
Mencoba mengubur semuanya dalam-dalam, menghapus semua yang terpendam.
Aku mencintaimu, tapi itu dulu.
Sekarang, mari kita melangkah masing-masing.
Seperti awal dulu, aku tanpamu, dan kau tanpaku.
Selasa, 13 Januari 2015
Pelangi-Mu
Di sela dinginnya pagi, rintikan hujan yang ku terobos demi mengejar mimpi.
Pancaran langit yang sendu, rabu pagi yang kelabu.
Kau hadirkan paduan warna yang selalu membuat orang takjub, pelangi.
Kebekuan yang ku rasa pagi ini, seolah menjadi hangat dengan adanya ciptaan-Mu Tuhan.
Dibalik hujan deras, dibalik dingin yang membekukan tulang, akan ada pelangi yang datang setelahnya.
Pada saat ini juga ku tahu, dibalik kesusahan dan ujian yang kau berikan, akan ada kebahagiaan yang lebih setelahnya.
Dengan syarat, SABAR.
Sabar untuk menanti, dan melewatinya.
Bisakah Kau Memilih?
Dibawah rintikan hujan, kau kembali datang.
Dengan mudah membuka yang baru saja ingin ku tutup.
Mau menatapku dalam, tanpa berucap.
Dan aku benci itu!!
Aku benci saat kau membuatku jatuh lagi.
Jangan menghadirkan harapan. Jangan buat aku berharap terlalu jauh.
Kau diam, selalu membisu ketika didekatku.
Dan hari ini, kau kembali memberi harapan.
Datang, lalu berbicara hal-hal yang tidak penting, menurutku.
Hal itu yang membuatku jatuh. Jatuh untuk kesekian kalinya.
Belajar bijaklah! Tentukan siapa yang kau pilih.
Aku akan mendukungmu jika kau memilih dia.
Jadi, jangan berada didekatku.
Aku sudah cukup bahagia melihatmu dari jauh.
Semakin kau mendekat tanpa sebab, semakin sakit yang kau berikan padaku.
Terimakasih untuk tatapan indahmu hari ini, Tuan!
Pengagummu yang membencimu. . .
12 Januari 2015
Senin, 12 Januari 2015
Mencintaimu dalam Benciku
Biarkan aku untuk tetap berdiri dibelakangmu.
Mengamati dari jauh, dengan hati yang keluh.
Biarkan aku untuk memandangmu lebih lama.
Melihat bola matamu yang selalu membuat hati ini luluh.
Biarkan aku mencintaimu dalam benciku.
Melawan rasa untuk menjauh darimu.
Di pelataran ini, aku berdiri melihatmu dari kejauhan.
Melihat senyuman yang entah untuk siapa kau berikan.
Bisakah kau merasakan getaran yang kurasakan?
Kebisuan yang kau ciptakan setiap kau mendekat.
Sekuat itukah getaran yang kau berikan?
Berada didekatmu adalah kebahagiaan.
Tapi, setiap berada didekatmu juga aku selalu bersikap acuh kepadamu.
Seperti itukah caraku menunjukkan cinta?
Mungkin kau menganggap bahwa aku benar-benar membencimu.
Tapi, perlu kau tahu, bahwa aku mencintaimu dalam benciku.
-Pengagummu yang membencimu.-
Jumat, 09 Januari 2015
Semoga Kalian Membacanya.
Ma, apa kabar? Bapak masih jagain mama kan? Semoga mama sama bapak baik-baik disana yaa.
Udah beberapa hari ini aku gaenak badan, dan sekarang ngedrop. Aku cuma pengen ditemenin mama sama bapak. Kepala aku pusing banget ma. Biasanya kalo pusing trus aku makan langsung ilang pusingnya. Tapi ini masih aja pusing. Malah makin pusing. Mama kenapa ga nemenin aku? Kalo aku sakit gimana ma? Mama biasanya kan ngerokin aku. Tolong jaga aku dari atas sana yaa. Doain biar aku sehat terus bisa sukses supaya bisa bikin mama sama bapak bangga dan seneng. Udah dulu yaa, aku mau istirahat. Sampe ketemu di alam mimpi ma, pak. Aku sayang banget sama kalian.
Dari putrimu.
Kamis, 08 Januari 2015
Jangan...
Jangan menatapku dengan tajam.
Jangan tersenyum tanpa berucap.
Jangan diam didepanku lalu mematung.
Jangan panggil aku tanpa alasan yang jelas.
Jangan meledekku dengan lelucon yang tak logis.
Jangan ... jangan ... dan jangan ...
Karena setiap melihatmu, banyak kata "jangan" yang ingin kuucap.
Karena setiap melihatmu, aku takut jika harus kembali jatuh.
Maka itu, jangan lakukan semuanya kepadaku.
Aku cukup menjadi pengagummu, itu saja.