Mengenai Saya
- Santi Putri Kurniasari
- Bogor, Bogor/Jawa Barat, Indonesia
- Simple girl who love music ~
Minggu, 16 Oktober 2016
Akan kucoba untuk tidak Merindukanmu
Rabu, 31 Agustus 2016
Tanda Terlambatkah?
"Kamu tidak ingin menghentikan semuanya? Kalau kamu ingin aku berhenti sekarang aku akan berhenti. Aku pergi dari acara itu karena aku mencarimu."
Aku hanya bisa diam, aku takut salah mengambil keputusan untuk yang kedua kalinya. Sampai akhirnya kamu menanyakan sesuatu yang sejak dulu aku pikirkan.
"Aku masih menunggumu. Aku dijodohkan oleh orangtuaku dan sudah kutolak perjodohan ini tapi akhirnya aku terpaksa menerimanya karena aku tidak bisa mengabarimu. Maaf kalau aku terlambat dan terlalu takut untuk mengatakan semuanya. Aku hanya butuh waktu untuk membuktikan semuanya. Dan sekarang kita dipertemukan disini, aku akan mengenalkan kamu kepada orangtuaku jika kamu ingin bersamaku. Karena aku mencintaimu, sungguh. Maukah kamu menjadi teman hidupku?"
Belum sempat ku menjawab, orangtua dan pasanganmu itu datang. Dan lagi-lagi aku hanya bisa diam. Aku tidak ingin kau menjadi anak yang menentang keinginan orangtuanya tetapi di sisi lain aku pun mencintaimu. Kamu pun kembali ke pelaminan dan aku duduk hanya berjarak dua orang saja darimu. Aku melihat kau menatapku sebelum kau mengucapkan ijab qabul. Aku mencoba untuk tersenyum sedangkan hatiku ingin mengatakan,"Hentikan! Aku mencintaimu. Aku mau menjadi teman hidupmu." Tapi sayangnya itu tidak berhasil, mulutku terkunci rapat yang ada hanya segurat senyum getir melihatmu bersama orang lain disana. Waktu yang ku takutkan terjadi, kalian sudah sah menjadi pasangan suami istri. Aku pun menyalamimu dan mengucapkan,"semoga menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah, dan warahmah." Kamu menahan tanganku dan berbisik,"aku akan tetap mencintaimu." Aku pun langsung pulang dari acaramu dan menangis. Aku terlambat (lagi).
- 03:00 dini hari aku terbangun. Rasanya sesak sekali. Ternyata hanya mimpi. Pertanda apa ini? Apa kamu sudah menemukan teman hidupmu disana? Atau karena aku terlalu merindukanmu sampai aku bermimpi seperti itu?
Sabtu, 26 Maret 2016
#HaluMe about @Herrommy
Minggu, 21 Februari 2016
WE (re:orang-orang yang masih tersangkut di masa lalu) part1
13:28
Selasa, 16 Februari 2016
Menyakiti Diriku Sendiri
Getarannya hadir lagi. Setelah sekian lama aku coba untuk menghapus semuanya. Menghilangkan semuanya. Tapi semuanya hilang mulai hari ini. Kau datang waktu itu, lalu mengajakku untuk membuat kue. Selalu bertanya setiap hari dan aku selalu menolaknya. Bukan karena aku tak mau. Tapi aku tak sanggup untuk menyakiti hatiku lagi. Tapi ternyata, hari ini datang. Beberapa jam lalu, kita membuat kue bersama. Ada kehangatan yang sudah lama kurindukan. Kamu yang selalu bercerita tentangnya dan aku selalu merespond seperlunya. Karena aku tahu, kamu tidak butuh balasan, kamu hanya perlu aku mendengar setiap ceritamu. Sure, I'll do. Bukan hanya itu, kamu yg berulang kali menasihatiku masalah kehidupan. Hmmm, sekonyol apapun kamu, seaneh apapun kamu, juga sekelilingku yg entah kenapa kurang suka denganmu, but i love you so much until now.
Tapi bodohnya, sesayang apapun aku terhadapmu, aku tahu kita sudah sulit untuk bersama. Karena aku tidak ingin merusak hubunganmu. Be your friend has made me happy. :)
Aku sebutkan kebodohan-kebodohanku hari ini yaa.
1. Aku bangun pagi hanya karena kamu bilang jam 7 mau bikin kue.
2. Aku bilang jam 8 karena sedang hujan. Kamu mengiyakan. Bodohnya, i waited for you until at 10 a.m.
3. Aku mendengarkan ceritamu dengan detail dan selalu bahagia setiap melihat ekspresimu saat bercerita.
4. Aku yang mengusulkan kamu menulis suatu kalimat untuk wanitamu. Dan itu sangat menyakitkan. Sangat sangat sakit. "Andai yang kau tulis itu namaku, bukan namanya." Apa kau dengar ucapan hatiku? Hmm :)
5. Aku mau mengabadikan kue dan kamu dalam memori handphonemu.
6. Aku yang menyarankan supaya foto itu dikirim ke wanitamu. "Gw yakin dia pasti bakalan seneng." But, do you know? Ada seseorang yang tersakiti disini.
7. Aku yang selalu bisa dengan mudahnya tenang dengan kata-katamu.
8. Aku tidak bisa mengontrol detak jantungku saat kau berada disini.
9. Aku selalu tersenyum, tertawa, tetapi sebenarnya rasanya sakit.
10. Aku menyakiti diriku sendiri.
Rabu, 03 Februari 2016
Sedang Rindu.
Minggu, 31 Januari 2016
Kamu.
Kalau sudah waktunya mundur, saya akan mundur dengan sendirinya.
Yang pasti, saya sudah benar-benar melepas semua kesukaan saya dan hanya tertuju pada satu hal. kamu.
Berdamai dengan hati, juga mantan kekasih
Sudah berapa lama kita tidak bertemu ya? Tiba-tiba saja saat reuni SMA, ada pesan masuk darimu. Kamu bilang,"lu dimana? Gw tadinya mau main." Entah kenapa aku tidak bisa menolak kedatanganmu. Bukan karena aku masih mencintaimu. Bukan bukan! Aku hanya menghargaimu dan ibumu. Salah satu orang yang sangat baik dan sangat sangat baik. Maka dari itu, aku membagi waktuku untukmu.
Satu menit, dua menit, satu jam, kamu belum datang juga. Kebiasaanmu yang masih seperti itu. Budaya ngaretmu yang belum hilang. Hampir saja aku tertidur karena esok hari aku ada kegiatan full dari pagi. Tapi, ada pesan masuk. Entah kebetulan atau apa kamu sepertinya tahu apa yg ku pikirkan. "Gw telat gapapa ya? Soalnya mau ngejemput mama dulu di stasiun." Entah kenapa, alasan apapun darimu seolah-olah bisa aku terima. Hmmm. Oh ya, kamu masih saja sibuk padahal hanya ingin main ke rumahku. Sampai mini market menanyaiku apa aku mau sesuatu. Dan ketika sampai rumah kamu sms,"gw udah sampe." Masih ya, masih ribet tapi itu yang lucu. Itu yang khas dari kamu.
Lalu, kita bertukar cerita. Bukan kita sih, lebih tepatnya kamu. Tapi aku suka menjadi pendengar ceritamu. Dengan kepolosanmu kamu bercerita tentang kehidupanmu, kekasihmu, orangtua kekasihmu, dan entah kenapa aku tidak sakit hati. Aku sudah tidak sakit hati. Setelah sekian lama akhirnya berhasil juga ya haha :)
Canggung yg selama ini ada pun sudah mulai hilang dan kita kembali menjadi teman. Sebelumnya pun kita sudah berteman, tapi hatiku belum bisa menerima kehadiranmu. Tapi sejak kemarin, aku sudah berdamai dengan hatiku dan denganmu. Terimakasih masa lalu terbaikku sudah menyempatkan waktu ke rumah hanya karena ingin melihat keadaanku (katamu). Entah benar atau tidak, tapi aku tahu kamu selalu tulus dan jujur :)
Berdamai dengan hati sendiri dulu setelah itu baru kita berdamai dengan masa lalu kita.