Jumat, 20 Maret 2015

Flashback.

Hai kamu! Tiba-tiba saja aku teringat kata-kata ini,"Tunggu aku ya kalo aku pesantren. Kamu jangan macem-macem." Haha manis sekali. Masing-masing diantara kita ingin bersama selalu. Aku, yang teramat takut jika nanti ada wanita yang lebih baik dariku. Aku rindu ketika kamu menunggu di depan kelasku. Mengantarku pulang, padahal hanya beberapa meter saja jarak sekolah ke rumahku. Dan yang lucu lagi, ketika kita saling sapa melalui udara dan ibumu mendengarkannya. Kita berdua pergi ke kamar, menyendiri, mengecilkan suara supaya tidak ada yang mendengar perbincangan hangat kita. Aku rindu mendengar suaramu mengaji. Ahh, masih banyak sekali cerita tentang kamu, dan kita. Kapan-kapan aku tulis lagi ya, gapapa kan? :)

Dari wanita yang dulu menjadi makmummu

Rabu, 18 Maret 2015

Lihat! Aku di Belakangmu!

Hei Tuan, apa kamu kemarin melihatku? Selalu dan selalu, ketika bertemu denganmu aku selalu berada dibelakangmu. Dan kau berhasil meruntuhkan semua yang sudah ku susun selama ini. Kau berhasil membuat diriku berada dalam kebahagiaan sekaligus kesedihan. Aku bahagia bisa melihatmu, yaa walaupun hanya punggung dan wajahmu saja. Tapi, rasa rinduku terasa hilang ketika melihat raut wajahmu. Kau semakin terlihat dewasa. Dan aku selalu menyukai perubahan dari dirimu. Bodoh memang, tapi aku juga tidak bisa melawannya. Aku akan menyusun semua yang sudah kau runtuhkan kemarin. Terimakasih sudah mengurangi rasa rinduku padamu. Terimakasih sudah mendatangkan kebahagiaan walaupun pada akhirnya akan ada kepedihan juga. Aku, wanita yang masih dan (mungkin) akan terus mengagumimu.

cc: Lelaki Taurus