Selasa, 29 September 2015

Pertemuan dan Mimpi

Acara makrab selama 3 hari 2 malam. Maaf aku lupa meminta izin dengan kalian. Dan pada akhirnya, di hari pertama dan di tempat acara itu mama datang. Awalnya mungkin aku berpikir itu hanya halusinasiku saja, karena aku sangat merindukan kalian. Tapi ternyata, mama hadir di mimpi riri. Dan bilang, "tolong jagain putri ya ri. Kalo salah omelin aja. Nasehatin aja ya. Kasian putri. Banyak yang jahatin."
Mama sama bapak tau nggak? Aku pas denger cerita riri langsung sedih. Ternyata mama masih merhatiin aku. Makasih banyak udah nemenin aku terus. Tapi mama sama bapak tenang aja disana yaa. Insyaallah aku bisa jaga diri, doain biar aku nggak ngedrop lagi. Kalo ada yang jahatin aku kan ada mama sama bapak yang jagain aku. Jadi tenang aja yaa :')
Aku percaya kok, mama sama bapak selalu disamping aku. Yang sabar nungguin aku yaa ma, pak. I love you so much💕

Selasa, 22 September 2015

1 Tahun

6 september 2014 lalu, engkau pergi. Menggores luka yang teramat dalam. Engkau mengatakan,"kalian harus kuat jika aku pergi." Kuatkah aku? Apa aku bisa berdiri di atas kakiku sendiri? Setelah itu, aku dan dia, orang yang engkau pilih untuk menjadi teman hidupmu hidup berdua. Ya, hanya berdua. Kau tahu? Dia yang selalu menguatkanku. Dia selalu berusaha menguatkanku. Dan aku sadar akan kekuatan cinta kalian. Dia, pendamping hidupmu itu bisa berubah menjadi lebih baik. Sangat baik malah. Dan ternyata, kalau kau tahu dia sebenarnya rapuh. Sangat rapuh. Dia kehilangan pasangan hidupnya, teman hidupnya yang selama ini sedia mendengar, berbagi cerita tentang panggung sandiwara ini. Aku tahu, disaat aku terluka, ada yang lebih terluka dan lebih merasa kehilangan atas kepergianmu. Dan pada tanggal 25 september 2014 dia pergi menyusulmu. Dia pergi untuk menemani cintanya, pasangan hidupnya. Dan, aku yang sakit teramat sakit. Ketika kau pergi, separuh hidupnya sudah hilang. Dan dia, juga ikut pergi menemanimu. Mungkin bisa dibilang semuanya sudah hilang. Kalau kau tahu, aku sebenarnya sudah tidak bersemangat lagi menjalani semuanya. Aku pun sudah tidak memikirkan cita-citaku. Aku sudah tidak memikirkan diriku sendiri. Apa aku akan sakit nanti aku tidak peduli. Yang aku pedulikan hanyalah kalian. Dua malaikat yang setia, sabar, menjaga dan merawatku hingga sampai kalian pergi.
Aku takut, aku takut tidak bisa melewati hari-hariku. Aku takut tidak bisa kuat tanpa kalian. Tanpa kalian yang selalu menopangku. Tidak terasa, sudah 1 tahun kalian pergi. Aku selalu berpikir kapan aku bisa menyusul kalian? Kapan aku bisa bercerita lagi dengan kalian? Kapan lagi aku bisa bermain, bercanda gurau dengan kalian? Aku ingin sesegera mungkin. Karena selama ini, aku selalu menutup diriku. Aku selalu mencoba untuk memendam semua memoriku tentang kalian. Menahan genangan yang sudah ingin meluap yang tertahan dipelupuk mata setiap kali ada yang berhubungan dengan kalian. Bahkan, saat aku mengetik ini pun, ada hujan di mataku. Tidak apa-apa kan? Karena aku selalu tidak sanggup setiap bercerita dan mengingat kalian. Rasanya aku ingin cepat berada disamping kalian lagi.
Dua malaikatku, aku rindu. Sangat rindu. Dan aku ingin bertemu. Bisakah? Aku rindu semuanya. Aku rindu bercerita dengan kalian. Aku rindu membahas sejarah kehidupan kalian di teras depan rumah. Aku rindu, salah satu diantara kalian memarahiku lalu melerai dan menyuruhku untuk meminta maaf. Aku rindu kehangatan itu, aku rindu percekcokan kecil di istana kecil kita. Tidak rindukah kalian dengan semuanya? Aku sudah lama tidak melihat langit malam, lalu berbincang tentang hal apapun tapi tetap menarik. Aku rindu. Dan aku ingin bersama kalian.
Aku sudah lama tidak bercerita kepada kalian, aku sekarang menjadi pribadi yang lebih pendiam. Menyendiri. Entahlah, aku sudah tidak tertarik dengan kehidupan ini. Aku hanya berpikir berapa lama lagi aku bisa bertemu kalian? Aku punya banyak cerita, apa kalian ingin mendengarnya?

Malaikat-malaikatku, aku selalu berdoa supaya kalian selalu bahagia disana. Setelah satu tahun kalian pergi, banyak yang sudah berubah dalam diriku. Mungkin, sangat sulit untuk kembali seperti dulu lagi.

Aku sangat mencintai kalian. Sampai jumpa nanti ya! Semoga aku bisa cepat menyusul kalian. Jangan lelah untuk menunggu aku ya. I really love you.🌹