Rabu, 31 Desember 2014

Lembaran Baru

Selamat pagi! Hari pertama di tahun yang baru. Mungkin terlalu sulit untukku melewati semuanya yang ada ditahun lalu, tapi aku sangat berterimakasih untuk orang-orang yang selalu memberikanku semangat untuk bangkit lagi.
"Karena pemenang sesungguhnya adalah seseorang yang sekalipun jatuh dia akan selalu bangkit walaupun terasa amat sulit." -SPK-
Have a nice day!

Kamis, 29 Mei 2014

Karena Kau Mencintaiku

Karena Kau mencintaiku . . .
Kau memberiku lebih dari yang lain. Bahkan bisa dibilang Kau memberikannya tanpa henti. Aku mengerti, mungkin maksud-Mu agar aku bisa lebih kuat kan? Aku akan kuat, tenang saja. Karena aku percaya, Kau pasti selalu ada disampingku dan memelukku ketika aku sudah tidak kuat lagi.
Maaf, pagi tadi aku awali dengan tangisan. Mungkin disetiap tangisku, hanya Kau yang tahu. Bersembunyi dimanapun aku, Kau akan tetap melihatku. Maka itu, hanya Kau yang bisa membantuku. Kau yang memberi, dan Kau pula yang membantu.
Karena Kau mencintaiku . . .
Aku sedikit iri dengan yang lain. Aku tahu kalau itu salah. iri adalah salah satu hal yang tidak Kau sukai kan? Aku tahu itu. Tapi, ciptaan-Mu yang terbuat dari api itu selalu menggodaku setiap aku mengalami masalah. Maaf. Hanya saja, kalau Kau izinkan, aku ingin kembali seperti dulu. kembali ketika aku kecil, dimana beliau sangat bangga kepadaku. Selalu mendukungku, menenangkanku ketika ku dalam keadaan rapuh. Memelukku ketika ku butuh kehangatan. Aku rindu semua itu. Sangat rindu. Bukan berarti saat ini beliau tidak bersikap seperti itu, bukan. Tapi maksudku, aku ingin semuanya baik-baik saja. Beliau bisa kembali sehat, dan aku ... aku tidak terlalu sering mengeluarkan airmataku lagi.
karena Kau mencintaiku . . .
Aku tahu, apapun yang Kau lakukan dan berikan kepadaku, itu semua semata-mata untuk kebaikanku. Maka itu, karena aku tahu Kau mencintaiku, tolong.. berilah aku kekuatan untuk bisa menjalani apa yang Kau berikan. Berilah aku kesabaran lebih dan bisa menahan ego-ku yang terkadang tidak bisa dikendalikan, yang pada akhirnya membuat beliau menangis. Apapun itu, dimanapun itu, Kau pasti tahu apa yang aku lakukan dan apa yang aku rasakan. Bantu aku, aku tahu Kau tidak akan membiarkan aku melakukannya sendiri. Disetiap usahaku, Kau pasti ada disana. Kau pasti tahu aku sedang menulis ini untuk-Mu. Maaf, untuk saat ini aku melakukan ini, bukannya aku tidak berani untuk berbicara langsung, tapi untuk saat ini, bagiku hanya ini yang tepat kulakukan.
Karena Kau mencintaiku . . .
Terimakasih, kau mengabulkan do’aku. Kau tahu? Ah iya, Kau pasti sudah tahu. Beliau terlihat lebih sehat sekarang. Terimakasih, terimakasih sekali. Aku tahu, Kau memang benar-benar mencintaiku. Sekali lagi, terimakasih J
Dan diakhir tulisanku ini, akupun mencintai-Mu J sangat mencintai-Mu. Terimakasih untuk semuanya, terimakasih.
Dari umat-Mu, yang mencintai-Mu

30-05-2014
06:50

Selasa, 27 Mei 2014

Bayangmu . . .

Ada yang diam-diam memperhatikan. Orang itu, menatap jauh ke luar sana. Entah apa yang ada dipikirannya. Perkenalkan, aku, pengagummu. Yang selalu ada di belakangmu. Mengikuti jejak langkahmu. Kau tahu, aku ingin mengenalmu lebih. Walaupun aku tahu, aku hanya bisa menjadi bayangmu. Pengecut sekali diri ini—biarlah.
Sore ini, kau pergi ke tempat ini lagi. atap gedung sekolah. Kenapa kau selalu pergi kesini, Tuan? kuharap, kau datang kesini karena kau merasa ada kebahagiaan hari ini. perlu kau tahu, aku tidak ingin melihat ada hujan airmata darimu seperti hari-hari kemarin. Itu terlalu menyakitkan bagiku. tapi sebenarnya, menangis akan membuatmu lebih lega. Aku tidak akan menahannya. Menangislah sepuasmu. jika itu belum mampu membuatmu merasa lebih baik, kau bisa bercerita kepadaku jika kau mau. Aku akan mengunci mulut ini dan membuka telingaku untukmu, Tuan. Pundakku selalu siap mendapatkan sandaran darimu. Maaf, bukan maksudku ingin melihatmu berada dalam kesedihan. Tapi aku hanya ingin kau tahu, dibelakangmu selalu ada aku. Bayangmu.
Tuan, apa kau disakiti lagi olehnya? Maka itu kau ke tempat ini? kenapa kau tak pergi darinya? Ah iya, kau terlalu mencintainya. Kau sangat mencintainya. Benar bukan? Sebab itulah kau tidak bisa melihat orang yang terlalu mencintaimu. Aku.
Sore ini, diatap gedung sekolah, kau terdiam. Menatap pepohonan yang diterpa angin semilir. Pandanganmu kosong. Aku tahu, pandanganmu itu bukan melihat pepohonan yang diterpa angin semilir, tapi kau melihatnya. Melihat dirinya yang mencampakkanmu untuk kesekian kalinya.
Ahh, entah sampai kapan aku melakukan hal-hal bodoh seperti ini. diam-diam mengikutimu dari belakang. Melihat wajahmu dari jauh. Ingin menenangkanmu tapi aku tak mampu. Entah sudah berapa banyak orang yang berkata bahwa aku sudah tidak waras karena aku diam-diam membuntutimu. Tapi, aku bahagia seperti ini. Selalu tahu bagaimana keadaanmu, yaa walaupun aku tidak pernah bisa membantumu. Maaf, Tuan.
Tuan, tatalah hatimu! Aku tahu kau selalu bisa mengembalikan kebahagiaanmu. Walaupun itu hanya tipuan belaka. Agar orang lain tidak mengetahuinya. Tapi aku tahu keadaanmu yang sesungguhnya. Bersabarlah. Kau pasti akan menemukan kebahagiaanmu lagi. Aku yakin itu.
Oh ya, besok kau harus berangkat ke sekolah bukan? Pulanglah! Angin sore tidak terlalu bagus untuk dirimu, apalagi dengan keadaanmu saat ini. pulanglah! Dan aku akan memastikan bahwa kau akan baik-baik saja besok.
Sadarlah Tuan, ada aku disini. Dibelakangmu.


Dari, bayangmu.

19 Mei 2014
11:00