Minggu, 31 Januari 2016

Kamu.

Kalau sudah waktunya mundur, saya akan mundur dengan sendirinya.
Yang pasti, saya sudah benar-benar melepas semua kesukaan saya dan hanya tertuju pada satu hal. kamu.

Berdamai dengan hati, juga mantan kekasih

Sudah berapa lama kita tidak bertemu ya? Tiba-tiba saja saat reuni SMA, ada pesan masuk darimu. Kamu bilang,"lu dimana? Gw tadinya mau main." Entah kenapa aku tidak bisa menolak kedatanganmu. Bukan karena aku masih mencintaimu. Bukan bukan! Aku hanya menghargaimu dan ibumu. Salah satu orang yang sangat baik dan sangat sangat baik. Maka dari itu, aku membagi waktuku untukmu.
Satu menit, dua menit, satu jam, kamu belum datang juga. Kebiasaanmu yang masih seperti itu. Budaya ngaretmu yang belum hilang. Hampir saja aku tertidur karena esok hari aku ada kegiatan full dari pagi. Tapi, ada pesan masuk. Entah kebetulan atau apa kamu sepertinya tahu apa yg ku pikirkan. "Gw telat gapapa ya? Soalnya mau ngejemput mama dulu di stasiun." Entah kenapa, alasan apapun darimu seolah-olah bisa aku terima. Hmmm. Oh ya, kamu masih saja sibuk padahal hanya ingin main ke rumahku. Sampai mini market menanyaiku apa aku mau sesuatu. Dan ketika sampai rumah kamu sms,"gw udah sampe." Masih ya, masih ribet tapi itu yang lucu. Itu yang khas dari kamu.
Lalu, kita bertukar cerita. Bukan kita sih, lebih tepatnya kamu. Tapi aku suka menjadi pendengar ceritamu. Dengan kepolosanmu kamu bercerita tentang kehidupanmu, kekasihmu, orangtua kekasihmu, dan entah kenapa aku tidak sakit hati. Aku sudah tidak sakit hati. Setelah sekian lama akhirnya berhasil juga ya haha :)
Canggung yg selama ini ada pun sudah mulai hilang dan kita kembali menjadi teman. Sebelumnya pun kita sudah berteman, tapi hatiku belum bisa menerima kehadiranmu. Tapi sejak kemarin, aku sudah berdamai dengan hatiku dan denganmu. Terimakasih masa lalu terbaikku sudah menyempatkan waktu ke rumah hanya karena ingin melihat keadaanku (katamu). Entah benar atau tidak, tapi aku tahu kamu selalu tulus dan jujur :)
Berdamai dengan hati sendiri dulu setelah itu baru kita berdamai dengan masa lalu kita.