Jumat, 10 April 2015

Lelakinya dan Wanitanya

Dia berbeda dengan yang lain.
Dia, bukan lelaki bodoh yang dengan gampangnya menjamah wanitanya.
Dia, memperlakukan wanitanya seperti sesuatu yang mulia.
Dia, penjaga yang baik. Penjaga yang tulus menjaga dari hati. Bukan hawa nafsu.

Dia selalu bilang kepada wanitanya,"Jaga diri kamu baik-baik selama tidak ada aku disampingmu. Karena aku tidak bisa menjagamu saat aku pergi, tapi dalam doaku, aku yakin Tuhan kita yang menjagamu."
Dia selalu membuat wanitanya jatuh hati dengan hal-hal kecil seperti itu.
Dia memang bukan orang yang jenius, dia bukan orang yang ahli dalam segala hal.
Tapi dimata wanitanya, dia adalah calon imam yang didambakan oleh kaum hawa.

Wanita itu selalu bilang kepada orang-orang disekelilingnya yang selalu menganggap remeh lelakinya,"Dia memang tidak sempurna, dia memiliki banyak kekurangan, tapi di hidupku, dia adalah hadiah yang terindah yang Tuhan berikan yang bisa membimbingku ke jalan yang di ridhoi oleh Tuhan."

Karena cinta tidak perlu saling menggenggam tangan dengan erat.
Karena cinta tidak perlu saling berpelukan untuk merasakan kasih sayang.
Karena cinta tidak perlu saling mengecup dan berpagutan antar bibir mungil itu.

Karena cinta hanya perlu rasa. Rasa mengetahui batasan-batasan yang belum bisa dilampaui tanpa adanya ikatan yang sah. Rasa yang membuat nyaman tanpa perlu melakukan hal-hal yang dilarang oleh Penciptanya. Rasa yang membuat mereka menuju jalan yang membuat mereka yakin untuk melanjutkannya ke dalam sebuah kehidupan yang baru.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar