Jumat, 27 Februari 2015

Pergi Tanpa Permisi

Pada akhirnya, daun akan terlepas dengan sendirinya dari pohon. Jatuh, lalu mati.
Seberapa kuat ia bertahan, akan gugur juga nantinya.
Terombang-ambing oleh angin yang tidak pernah bicara mau dibawa kemana ia pergi.
Mengikhlaskan diri sendiri pergi tanpa permisi.

Karena Mencintai Adalah ...

Bodoh!! Biar saja dia pergi. Karena kamu sudah membuat orang lain pergi, dan sekarang dia juga akan pergi. Bukankah adil? Kamu menyakiti, kamu juga akan tersakiti.
Karena mencintai adalah disaat kamu mendukung apa yang ia lakukan, disaat kamu selalu merasa bahagia bisa membuatnya tersenyum, disaat kamu melakukan sesuatu untuknya tanpa diketahui olehnya, disaat kamu mencoba ikhlas untuk pergi darinya dan masih tetap mencintainya. :)

Karena Kamu Tak Pernah Tahu

Karena kamu tak pernah tahu, seberapa besar daun tak ingin jatuh dari pohonnya.
Karena kamu tak pernah tahu, seberapa takut daun akan gugur.
Karena kamu tak pernah tahu, seberapa ingin kepompong berubah menjadi kupu-kupu.

Karena kamu tak pernah tahu, seberapa besar usahaku untuk menjauhinya.
Karena kamu tak pernah tahu, bahwa aku menyakitinya demi dirimu.

Karena kamu tak pernah tahu, bahwa aku mencintaimu.

Rabu, 25 Februari 2015

Aku Rindu Kalian, Malaikatku.

Malaikatku, aku rindu kalian. Sudah sangat lama kalian pergi meninggalkanku. Membiarkanku berjuang sendiri disini. Walaupun kalian masih tetap menemaniku, tapi aku ingin seperti dulu. Melakukan segala hal demi kalian. Memberikan kebahagiaan di setiap keberhasilanku. Malaikatku, apa kabar? Aku rindu peluk kasihmu. Aku rindu hangatnya nasehatmu. Aku rindu tawa kecil yang kita ciptakan dalam heningnya malam. Aku sangat rindu kalian.
Sekarang, aku sendiri. Melakukan semua hal benar-benar sendiri, dan untuk diriku sendiri. Kau pernah bilang,"Jangan ngelakuin itu buat mama, tapi buat diri kamu sendiri." Tapi semangatku itu adalah kalian. Aku menggapai semuanya untuk kalian. Tolong, selalu peluk aku walau aku tak terjamah olehmu. Karena aku akan selalu merasa kalian pasti memelukku, untuk menguatkanku. Aku mencintaimu, ma, pak.

Kamis, 19 Februari 2015

Maaf..

Wanita pada umumnya akan menunjukkan sikap baik kepada orang yang dia suka. Tapi tidak dengan aku, sejak dulu, aku selalu saja bersikap dingin kepada orang yang aku suka. Dan sekarang, kamu yang merasakannya. Aku yang terlalu bodoh, selalu bersikap dingin kepadamu. Bukan berarti aku tidak suka, tapi aku bingung harus bagaimana. Mungkin kamu berpikir, aku bisa dekat dengan teman lelakiku yang lain, bergurau, tertawa bersama, tapi jika aku denganmu, aku malah acuh. Karena aku memang tidak pandai menunjukkan rasa, semakin aku bersikap dingin, semakin dalam rasa yang ku rasa. Aku hanya tidak ingin kamu salah paham dengan sikapku selama ini. Seharusnya, bukan aku wanita yang harus kau pertahankan. Karena aku hanya bisa menyakitimu saja. Membuatmu bahagia saja aku tidak bisa. Pergilah, cari wanita yang bisa membuatmu bahagia, jangan seperti diriku. Wanita yang mencintaimu, tapi selalu menyakitimu. Maaf.

Ku Benci Senjamu

Masih mengenai senja... dan masih berhenti pada malam
Dua hal yang selalu dianggap indah, melalui persepsi yang berbeda
Senja . . .
Langit berjingga yang menjadi tempat terbenamnya sang surya
Bagian teromantis ketika sepasang kekasih duduk berdua, menantinya
Tapi itu bisa menjadi hal yang memuakkan
Bermanja-manja berdua menikmati senja. Huft, apa itu kegiatan sepasang kekasih?
Senja hanya sebagai alasan, hanya untuk menutupi nafsu mereka
Haha, lucu sekali.
Sebegitunyakah aku membenci senja?
Yaa, aku terlalu membenci senja, entah kenapa
Oh yaa, itu karena dia. Dia yang selalu membahas senja.
Selalu membanggakan senja, dan membuat dia selalu membawa “senja” masuk ke hidupku
Bayang-bayang senja itu masih ada, walaupun kau mengunci rapat mulutmu
Tapi, perasaan itu yang merasakan. Keganjilan yang kau buat sendiri.
Aku yang biasa saja pada senja, dan yang biasa itu berubah menjadi benci. Yaa, aku benci senja.
Kenapa kau tak pernah membahas malam?
Malam yang nyatanya lebih indah dari senja.
Malam . . . bintang, bulan yang selalu setia menemani malam
Yang tak pernah lupa hadir di kala malam
Dalam keadaan cuaca buruk pun, bintang dan bulan selalu muncul, disana.
Tapi, awan hitamlah yang menutupinya, seolah-olah mereka tak ada.
Dan malam . . . memberikan keheningan.
Keheningan yang memicu kita untuk introspeksi diri
Keheningan yang merekam kejadian hari yang kita lalui
Keheningan yang membuat kita bersyukur masih berdiri di bumi-Nya
Keheningan . . . itu salah satu alasanku menyukai malam
Bulan, bintang, dua benda yang menurutku itu indah
Mereka yang tak pernah terpisah, selalu berada diangkasa yang sama
Dan aku memimpikan itu  . .
Bulan yang tak pernah bosan menemani bintang.
Begitupun sebaliknya, bintang tak pernah bosan menemani bulan.
Apa aku bisa mendapatkan itu?
Suatu hari, aku percaya itu.
Rencana Tuhan sudah tertulis sebelum ku lahir.
Dan rencana itu selalu yang terbaik.
Baik untukku, maupun yang lain.
Aku menunggumu, bulan . . . maupun bintangku.
Disini, ku menunggu.
Selamat menunggu bulan dan bintang kaliaaaaaannn ! ! !

Minggu, 15 Februari 2015

Berhentilah Berada di Belakangku

Maaf jika selama ini aku tak pernah melihatmu.
Maaf jika selama ini aku melihat orang lain dibanding dirimu.

Terimakasih, kau sudah menutup luka yang selama ini masih menganga.
Terimakasih, kau masih saja mendukungku apapun keadaannya.
Terimakasih, sudah membuat kalimat-kalimat manis kemarin malam.
Terimakasih, sudah mengajariku apa arti cinta yang tulus.

Mulai sekarang, jangan berada dibelakangku lagi. Jangan menjadi pengagum rahasiaku lagi. Beradalah disampingku, kita melangkah bersama. Melewati semuanya bersama. Melihat langit malam lagi, saling menjaga dalam lelapnya tidur, dan saling mengagumi satu dengan yang lain.

Sabtu, 14 Februari 2015

Aku yang Terlalu . .

Aku yang terlalu bodoh, selalu tidak bisa melihat dirimu yang benar-benar ada didepanku.
Aku yang terlalu egois, memikirkan diri sendiri tanpa memikirkanmu.
Maaf, selalu mengecewakanmu. Menyakitimu.
Terimakasih atas semua yang sudah kau lakukan, Tuan Menyebalkan. :)

Just Remember Our Moment

Gy, temen yang lo suruh buat jagain gw, kemaren dia ngelakuin hal yang sama kaya lo. Ngasih kue ke orang yang dia sayang. 4 tahun lalu lo juga kaya gitu kan? Rela naik ojek buat bawa kue yang biasanya lo itu naik angkot ke sekolah. What a sweet moment! Seru yaa kalo bahas yang dulu. Yang penting kita udah sama-sama move on tapi harus jaga pertemanan yaa :)
Semoga kita bisa bahagia dengan kebahagiaan yang kita ciptakan masing-masing ya. :)

Kamis, 12 Februari 2015

Mengapa Harus ada Satu Diantara Dua?

Aku hanya takut bila pada akhirnya aku jatuh kepada dirinya.
Meninggalkanmu, lelaki yang tak pernah bosan menemaniku.
Aku hanya takut bila pada akhirnya aku menjauh darimu.
Mengecewakanmu yang selalu saja mencintaiku.

Tuhan, mengapa harus ada satu diantara dua?
Maafkan hambaMu ini yang serakah dalam mencinta.

Kamis, 05 Februari 2015

Kau Pecinta, Aku Pendamba

Ini bukan tentang kau yang mencinta.
Ini juga bukan tentang aku yang mendamba.
Ini adalah tentang kita, yang dipersatukan Sang Pencipta.
Dengan kamu yang mencinta lalu aku yang mendamba.
Sang pencipta punya tulisan indah untuk kita.
Itu yang ku harap, apa kau juga sama?

Bisakah kita melihat langit malam lagi?
Melihat rasi bintang yang kita padukan menjadi bentuk yang kita inginkan. Diatas bukit, hanya berdua.
Lalu berbagi cerita, baik aku ataupun kamu.
Terdekap dalam nyamannya bahu lalu hanyut dalam ucapan, "Aku mencintaimu sungguh dan utuh."

#30HariMenulisSuratCinta

Rabu, 04 Februari 2015

Pemerhatimu

Aku, wanita yang memiliki hobi melihatmu diam-diam.
Mengamati setiap lekuk tubuhmu, mengamati setiap gerakan tubuhmu. Ternyata, bahagia itu sederhana.
Senyum kecil yang kau hadirkan, tawa riang yang kau ciptakan, membuatku bahagia bisa mengenalmu.
Sesederhanakah itu mencinta?

Aku, pengamatmu sekaligus pengagummu.
Aku, wanita yang selalu memerhatikanmu dari jauh.
Aku, mencintaimu tanpa syarat maupun isyarat.
Karena aku tak pandai berisyarat, maka lihatlah ke belakang. Disitu akan ada aku.

Dari: pemerhatimu
#30HariMenulisSuratCinta

Klarifikasi

Kepada: Kalong

Pertama-tama, surat ini ditujukan kepada seseorang yang ingin tahu kebenarannnya tentang nama yang gw tulis di blog ini. Benar atau tidaknya itu rahasia :) yang pasti, yang namanya penulis pasti punya nama nya masing-masing. Sudah yaa klarifikasinya.

Dari: Temennya Kalong

Kau yang Tak Terjamah (lagi)

Dari pertemuan pertama kita sudah bisa ku rasakan bahwa kau yang terindah.
Dalam diam aku memandang dirimu.
Dalam diam aku mengagumimu.
Walaupun kau entah dimana sekarang, terimakasih sudah mengukir kenangan disini.

#30HariMenulisSuratCinta

Selasa, 03 Februari 2015

"Mr. Kalong Get Rich"

Hai Mr.Kalong! :D Hahaha tulisan selanjutnya buat elo nih.
Simple sih, cuma mau bilang, "Thanks udah nemenin buat sampai puncak Curug Cilember. Thanks buat motivasinya." That's unforgettable! :)
Yang paling gw suka pas lo bilang, "Jangan liat ke atas, liat jalan didepan aja supaya cepet nyampe." "Ayo semangat, Te!"
Haha thanks Kalong! Kapan-kapan jadi kalong bareng seru kayanya! :D

Dari: yang elo panggil Princess Kalong
#30HariMenulisSuratCinta

Senin, 02 Februari 2015

Teruntuk Lelaki yang Kusebut Sam

Surat ini diperuntukkan seseorang yang mulai pergi dari kehidupanku, Sam.
Hei Sam, pagi ini disekolah ada yg berbeda dengan kita. Entah perasaanku saja atau bukan, tapi aku merasa seperti itu. Sebenarnya aku hanya ingin kau tahu bahwa "Menunggu itu bukan hobiku. Tapi aku mencoba menunggu untuk kamu." Karena terlalu lama, aku memilih mundur.
Tapi, aku ingin kita kembali seperti sebelumnya. Saling nyaman satu sama lain.
Terakhir, yang perlu kau tahu, "aku juga punya rasa yang sama denganmu, Tuan menyebalkan."

Dari perempuan yang kau sebut Uci
#30HariMenulisSuratCinta