Bermula dari kebencianku terhadapmu, kita saling diam untuk
mengenal satu sama lain tanpa ada kata yang terucap. Lambat laun kau mendekat
tanpa ku sadari. Aku yang hanya menganggap itu hal yang biasa, tapi temanku
tidak. Mereka bilang, sikapmu itu berbeda terhadapku. Dari hal-hal kecil yang
kau lakukan, aku mulai berpikir, apa iya ada hal lebih darimu untukku? Sampai detik
ini, aku belum tahu itu semua benar atau tidak.
Hei, ada yang ingin ku ceritakan. Dulu, kita sempat foto
bersama tapi dengan teman kita lainnya. Dan kau tahu? Aku memotong foto itu dan
terlihat seperti hanya foto kita berdua. Mungkin saat itu, aku mulai
menyukaimu. Tidak masalah kan?
Setelah kita mengenal lebih lama, ada yang berbeda darimu.
Sepertinya kau menjauh dariku. Entah hanya perasaanku saja atau memang benar
kau menjauh semenjak ada orang lain yang mulai dekat denganku. Dan aku benci
saat ada kerenggangan diantara kita. Tapi, di akhir perpisahan kita, kau sangat
berbeda. Kau seperti awal yang terlihat sangat dekat denganku. Apa itu salam
perpisahan darimu?
Aku benci setiap kau diam menatapku. Karena dari sana lah aku
jatuh. Jatuh kepadamu. Dari tatapanmu itu, ada yang berbeda yang aku tidak
pernah tahu apa itu. Sebelum kita berpisah pun, aku merasa ada hal yang ingin
kau katakan dari tatapanmu itu tapi kau tahan. Mungkin aku yang terlalu percaya
diri dan menganggap bahwa kau juga jatuh padaku. Tapi sebelum kau benar-benar
pergi jauh, tidak bisakah kau memberi tahu siapa wanita yang kau pilih itu? Karena
jika itu bukan aku, maka aku akan benar-benar pergi darimu, Tuan mata tajam.
Sebelum aku mengakhiri tulisanku ini, aku ingin bilang bahwa
aku sudah benar-benar dalam jatuh kepadamu. Aku tahu ada tembok besar yang
tidak bisa kita lalui, tapi paling tidak aku bisa tenang nanti saat aku pergi
dalam keadaan kau sudah tahu apa yang ku rasa selama ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar